fbpx
3 Gangguan Pencernaan Yang Perlu Diwaspadai

3 Gangguan Pencernaan Yang Perlu Diwaspadai

Kenali Organ Lambung Anda

Lambung adalah salah satu organ dalam sistem pencernaan pada manusia yang berfungsi untuk mencerna makanan dan menyerap beberapa sari-sari makanan.

Pada lambung terdapat enzim renin, pepsin, dan asam klorida.

Lambung akan melumatkan makanan hingga benar-benar hancur seperti bubur. Asam lambung kerap kali menyebabkan penyakit pada lambung jika dikeluarkan secara berlebihan.

Tiga Gangguan Lambung Yang Perlu Diwaspadai

  • Gastritis (maag)
  • Dispepsia
  • GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease)

Gastritis

Gastritis yang biasanya orang awam mengatakannya maag adalah peradangan yang terjadi di lambung akibat meningkatnya sekresi asam lambung, iritasi/perlukaan pada lambung.

Gejala:
Perut terasa penuh, rasa tidak enak di daerah perut, perut kembung, berkurangnya nafsu makan, adanya perasaan mual dan mau muntah, nyeri pada ulu hati, rasa tidak nyaman waktu menelan dan rasa sakit waktu menelan.

Penyebab gastritis (maag): stress, mengkonsumsi alkohol, merokok, infeksi, bakteri atau virus yang mengeluarkan endotoksin, sekresi cairan pankreas atau empedu yang mengalir kembali ke lambung, radiasi dan terlambat makan.

Dispepsia

Dispepsia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada yang biasanya timbul setelah makan.

Penyebab: makan terlalu banyak, makan terlalu cepat dan mengabaikan proses pengunyahan dan pencernaan melalui kelenjar liur dari makanan yang tepat.

Dispepsia terjadi ketika otot-otot dari organ saluran pencernaan atau saraf-saraf yang mengendalikan organ-organ tersebut tidak berfungsi dengan baik.

Gejala dispepsia yaitu nyeri dan rasa tidak nyaman di belakang tulang dada, perasaan panas di dada dan perut dan cepat kenyang.

Gerd (Gastro Esophageal Reflux Disease)

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) : merupakan proses aliran balik/refluks yang berulang, dengan atau tanpa keluhan mukosa namun menimbulkan gangguan dari kualitas hidup manusia.

Pada penderita GERD, asam perut dan enzim mengalir kembali dari perut menuju kerongkongan, menyebabkan peradangan dan nyeri pada kerongkongan.

Penyakit GERD ini merupakan fenomena biasa yang dapat timbul pada setiap orang sewaktu-waktu.

Pada orang normal, refluks ini terjadi pada posisi tegak sewaktu habis makan. Karena sikap posisi tegak tadi dibantu oleh adanya kontraksi peristaltik primer, isi lambung yang mengalir masuk ke esofagus segera dikembalikan ke lambung.

Keluhan tipikal dari GERD adalah nyeri dibelakang tulang dada (heart burn) menjalar ke tenggorokan, regurgitasi atau rasa asam di lidah, dan keluhan tipikal rasa nyeri dada.

Gejala GERD yaitu keluhan bersumber di esofagus.

Dua keluhan utama penderita adalah rasa nyeri terbakar di belakang tulang dada (heart burn) yang menyebar ke leher, umumnya terjadi 30-60 menit setelah sarapan, dan sering diduga kelainan jantung koroner. Rasa ada makanan/minuman balik ke mulut (regurgitasi) sehingga mulut terasa asam dan pahit.

Biasanya rasa tidak nyaman terjadi pada malam hari, karena saat berbaring kemungkinan asam lambung membalik ke atas lebih mudah terjadi, mual atau muntah.

Keluhan di luar esofagus: batuk menahun, serak dan tenggorokan sakit, muntah darah, nyeri/tidak nyaman pada perut bagian atas dan anemia.

Paket Agarillus Series untuk Membantu Gangguan Lambung/ Pencernaan

agarillus untuk kolesterol

Agarillus Herbal Drink : 3 x sehari 1 sloki

Agarillus Drop : 3 x sehari 10 tetes

Madu Temulawak : 3 x sehari 2 sendok makan

Ditulis oleh:
Apt. Mitta Aninjaya, S.Farm
Konsultan Kesehatan CV. Mutiara Berlian

Terapi Candidiasis Vaginalis dengan paket Agarillus Series

Terapi Candidiasis Vaginalis dengan paket Agarillus Series

Apa sih kandidiasis vagina itu?

Kandidiasis vagina adalah infeksi akibat ragi (sejenis jamur) yang disebut Candida.

Jamur Candida biasanya hidup di dalam tubuh, pada area seperti mulut, tenggorokan, usus, vagina dan kulit tanpa menimbulkan masalah.

Pada kondisi normal, hormon estrogen membantu bakteri baik di dalam vagina untuk tumbuh dan melawan organisme yang berpotensi menyebabkan penyakit.

Namun, jika seseorang mengalami penurunan daya tahan tubuh atau mengidap suatu penyakit yang memengaruhi kondisi hormon dan lingkungan vagina, Candida bisa saja berkembang biak dan menyebabkan infeksi.

Gejala

  • Gatal dan iritasi pada vagina.
  • Ada rasa panas atau terbakar saat kencing atau berhubungan seksual.
  • Bagian luar vagina memerah atau bengkak.
  • Nyeri pada vagina.
  • Timbul ruam pada vagina.
  • Keputihan atau keluar lendir yang tebal, berwarna putih, tapi tidak berbau tak sedap.
  • Gejala yang dirasakan setiap penderita bisa berbeda. Kadang wanita hanya mengalami satu atau beberapa tanda di atas. Tergantung kondisi ringan atau beratnya infeksi.

Faktor Resiko

Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko tumbuhnya jamur berlebih yang dapat menyebabkan seorang wanita mengalami kandidiasis vagina, yakni:

  • Kehamilan.
  • Penggunaan kontrasepsi oral (misalnya, pil KB) atau terapi hormon yang meningkatkan kadar estrogen.
  • Diabetes yang tidak dikontrol.
  • Sistem kekebalan yang lemah, misalnya akibat infeksi HIV atau obat-obatan yang menurunkan sistem kekebalan, seperti steroid dan kemoterapi.
  • Penggunaan antibiotik yang dapat menurunkan jumlah bakteri Lactobacillus di vagina dan mengubah pH vagina.
  • Penggunaan pembersih vagina, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan pH dan bakteri pada vagina.

Penyebab Kandidiasis Vagina

Penyebab utama masalah ini adalah terjadinya pertumbuhan jamur Candida albicans yang berlebihan.

Pada dasarnya vagina memiliki flora normal berupa bakteri dalam jumlah yang cukup banyak (sebagian besar Lactobacillus acidophilus) dan sejumlah kecil jamur. Bakteri pada vagina berfungsi untuk menjaga jumlah jamur tetap terkontrol.

Ketika terjadi ketidakseimbangan, jamur dapat tumbuh terlalu banyak dan menyebabkan munculnya gejala.

Beberapa penyebab terjadinya ketidakseimbangan jumlah flora normal pada vagina antara lain konsumsi antibiotik, tingginya kadar estrogen karena kehamilan maupun terapi hormon, dan beberapa masalah kesehatan, seperti HIV dan diabetes.

Komplikasi

Apabila tidak ditangani dengan baik, kandidiasis vagina dapat menyebabkan komplikasi berupa:

  • Gatal, kemerahan dan peradangan di sekitar area vagina.
  • Infeksi kulit.
  • Luka terbuka akibat terlalu sering menggarung karena rasa gatal.
  • Fatigue atau kelelahan yang hebat.
  • Sariawan di area mulut.
  • Masalah pencernaan.

Pencegahan Kandidiasis Vagina

  • Menghindari mandi atau berendam dengan air yang sangat panas.
  • Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.
  • Segera mengganti pakaian yang basah seperti pakaian renang atau olahraga.
  • Membasuh area vagina dari depan ke belakang, segera setelah buang air kecil maupun buang air besar.
  • Mengganti pembalut secara rutin dan tidak menggunakan tampon saat menstruasi.
  • Memastikan kadar gula darah normal dan terkontrol, terutama jika memiliki diabetes.
  • Menghindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu seperti untuk pilek atau infeksi virus lainnya.
  • Tidak memakai celana dan celana dalam terlalu ketat.
  • Tidak menggunakan cairan pembersih area kewanitaan di dalam vagina, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri dan jamur.
  • Hindari produk kewanitaan yang mengandung parfum atau pewangi.
  • Mengonsumsi yogurt untuk membantu menambah jumlah bakteri baik pada vagina dan melawan jamur.

Paket Agarillus Series untuk Terapi Kandidiasis Vagina

agarillus untuk kolesterol

Agarillus Drop : 3 x sehari 10 tetes
Agarillus Herbal Drink : 3 x sehari 1 sloki
Madu Royal Jelly : 3 x sehari 2 sendok makan

Ditulis oleh:
Apt. Mitta Aninjaya, S.Farm
Konsultan Kesehatan CV. Mutiara Berlian

Copyright © 2024 Agarillus Herbal